Rabu, 31 Januari 2018

Kunker Kapolda Kepri Ke Lantamal IV Tanjungpinang



Tribratanews.kepri.polri.go.id-Tanjungpinang
Menjalin hubungan kerja dengan menciptakan sinergitas TNI-Polri digaungkan oleh Kapolda Kepri Irjen Pol. Drs. Didid Widjanardi, S.H melalui kunjungan kerja ke Lantamal IV Tanjungpinang, kamis (1/2) pagi.
Kunjungan kerja yang langsung diterima oleh Dan Lantamal IV Laksmana Pertama TNI R. Eko Suyatno, S.E., M.M beserta seluruh Pejabat Lantamal IV disambut dengan Vallreef ( Penyambutan Tamu Khas TNI AL Bagi Perwira Tinggi ).
Kapolda Kepri langsung diajak keliling mengitari kantor Lantamal IV dan menuju ke RKU ( Ruang Kendali Utama) yang merupakan Pusat Komando dan Pengendalian bagi Lantamal IV dalam memantau serta mengawasi keamanan di Laut.
RKU ini juga dilengkapi alat Deteksi AIS yang merupakan alat untuk mendeteksi indentitas kapal, jenis, negara, gros tonase dan keberadaan Kapal dapat di deteksi melalui alat ini.
Sementara itu dalam sambutan Kapolda Kepri dalam tatap muka dengan personel Lantamal IV di GSG Yos Sudarso menyampaikan bahwa Sinergitas TNI – Polri dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat dan bersinergi dalam pelaksanaan kerja , operasi, dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta membangun soliditas yang kuat dalam keutuhan NKRI.
Hal senada juga disampaikan oleh Dan Lantamal bahwa dalam pelaksanaan tugas fungsi Lantamal IV menyelenggarakan rencana program pembinaan kemampuan Duklog dan Administrasi Lantamal beserta Sarpras dan berada dijalur pelayaran internasional yang terdapat di dunia yaitu perairan selat melaka, Singapura, natuna yang berbatasan dengan Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Disamping itu Lantamal juga melaksanakan Kordinasi kerjasama dengan intansi terkait dalam membantu SAR di laut, penanggulangan bencana alam dan menyelenggarakan operasi keamanan laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan Hukum di laut, tutupnya.
Dalam akhir kunjungan kerja yang dilaksanakan, Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Didid Widjanardi dan Dan Lantamal saling memberikan cenderamata sebagai wujud Sinergitas dan Soliditas antara TNI – Polri.

Kapolri Phobia Kepada Islam ????

@SELAYANG PANDANG TENTANG KAPOLRI KITA ...

Saat ini ramai orang membicarakan ttg Bang Tito (begitu ane suka memanggilnya) merespon video yg jd viral di medsos. Rata2 merespon dgn nada fals bin sumbang. Ada yg mengatakan bhw Bang Tito ANTI ISLAM, PHOBIA dgn Islam, PEMECAH BELAH Umat Islam, dll. Ane sendiri ikut terbawa dgn suasana emosi spt itu bahkan ikut mengecam beliau tp setelah merenung dgn pikiran yg jernih dan hati yg bersih timbul pertanyaan berikut, APA BENAR Bang Tito yg menjadi KAPOLRI saat ini spt yg dituduhkan orang saat ini...? Mengingat perkenalan ane dgn beliau sejak beliau Mayor (KOMPOL skr) waktu menjabat KASAT UM di POLDA Metro Jaya zaman Pak Mulyono KAPOLDAnya serasa GAK PERCAYA kalau beliau Bang Tito ANTI dan PHOBIA kpd Islam yg notabene beliau sendiri beragama Islam yg taat dan dari keluarga pejuang NKRI yg taat pula.

Wkt menjabat KASAT UM beliau menangkap kami Laskar FRONT HIZBULLAH yg merusak tempat judi dan prostitusi di daerah Slipi JakBar. Anak buah yg nelakukan pimpinan jg diangkut ke POLDA. Di POLDA kami dimasukin diruangan beliau dan diajak dialog. Sempat terjadi adu argumentasi yg sengit krn kami merasa melakukan amar ma'ruf nahi mungkar dan polisi menghambatnya. Ane teringat persis kata2 beliau bhw di al-Quran tdk ada satu ayatpun yg menganjurkan bahkan memerintahkan menegakkan hukum dgn melanggar hukum. Kalau ada beritahu saya, kata beliau. Dlm dialog tsb ane sbg Laskar FRONT Hizbullah mengagumi pemahaman beliau tentang ilmu Islam yg kaya akan bacaan ttg buku2 keislaman yg dalam. Disitu pertama kali ane mengenal yg bernama TITO KARNAVIAN yg skr menjadi KAPOLRI. Dgn ini jadi pertanyaan besar kalau beliau anti Islam.

Di kesempatan lain di thn 2004 akhir Desember saat musim haji. Dari sekian jutaan manusia yg pergi haji kami sempat ketemu saat melakukan SA'I. Beliau yg pertama menyapa dan langsung berdiri di hadapan ane dan kami langsung berpelukan. Gak mungkin orang yg anti Islam mau melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkah dan bs ketemu dgn sahabat2nya di sekian juta manusia. Kalau bukan rahmat Allah gak mungkin bs ketemu. Rahmat Allah tdk akan turun kpd orang yg anti Islam.

Disaat Bang Tito menjabat KAPOLDA Metro Jaya, ada pakar kepolisian mengatakan bhw kalau Tito Karnavian jd KAPOLDA mk habis FPI dibabatnya krn beliau Bang Tito mantan Komandan DENSUS. Tp yg terjadi sebaliknya, saat beliau jd KAPOLDA Metro, beliau bersilaturrahim ke Markas Habib Rizik Shihab di Petamburan dan berpidato disana bhw FPI bukan organisasi anti pancasila. FPI adalah organisasi pecinta NKRI. Dgn pidato itu para PEMBENCI FPI dan INGIN MEMBUBARKAN FPI pd gigit jari krn tdk sesuai dgn mrk harapkan. Kalau benar Bang Tito anti Islam mk kemarin2 FPI sudah dibredel sama beliau

Disaat beliau sudah jd KAPOLRI dan ane bs ketemu dan berbincang dgn beliau sambil makan nasi kabuli di MUI Pusat saat beliau silaturrahim dgn MUI, ane sempat mengatakan kpd beliau; Bang, antum di hadapan umat terkesan anti Islam. Beliau menjawab, bro mana mungkin saya anti Islam dan membenci umat Islam. Kalau ente membuka baju saya dan membelah dada saya mk akan sama isinya dgn ente orang. Saya gak mau ngomong banyak ttg Islam sebab nanti DIPLINTIR ORANG. Sehingga terkesan saya anti Islam.

Dari beberapa kejadian pertemuan dan dialog dgn Bang Tito terakhir di TANWIR MUHAMMADIYAH di kota Ambon tdk ada terkesan beliau anti dan phobia kpd Islam.
Kita kaum muslimin harus hati2 krn ada GRAND DESAIN di republik ini yg ingin memisahkan Umat Islam yg menjadi kekuatan utama pertahanan rakyat dgn TNI/POLRI. Dlm hal ini mrk mulai sukses menggarap Umat Islam DIBENTUR dgn POLRI. Coba diperhatikan hampir setiap bln ada aja pernyataan KAPOLRI yg selalu dibenturkan dgn Umat Islam sehingga membuat Umat Islam menjadi marah, benci dan muak kpd POLRI yg sering disebut dgn WERENG COKLAT. Hal ini jgn kita biarkan utk keutuhan NKRI. Kita hrs BERHUSNUDZON kpd KAPOLRI bhw tdk mungkin beliau mau menghianati saudaranya seaqidah dgnnya krn resikonya sangat besar. Itu bs terasa di dunia dan akhirat.
Mari kita jaga NKRI ini bersama TNI/POLRI agar tetap utuh dan solid. Hilangkan SYAK WASANGKA YG BURUK dlm diri kita agar bs menatap hari esok yg penuh dgn rahmat, magfirah dan naungan dr Allah SWT. Jgn mau kita DIADU DOMBA oleh manusia2 DAJJAL. Sukses dan jaya negeri kt ada ditangan kita kaum muslimin dan back up totalitas oleh TNI/POLRI.
BRAVO NKRI
BRAVO POLRI/TNI
BRAVO UMAT ISLAM

Wallahu A'lam ....

By. *Moh Naufal Dunggio*
-Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jkt.
-Sekertaris Komite Dakwah Khusus MUI Pusat.
-Mantan SEKJEN Laskar Front Hizbullah.

Kapolri Tidak Bermaksud Kecilkan Ulama Dan Ormas Islam

Rabu, 31 Januari 2018

Kisman: Kapolri Tidak Bermaksud Kecilkan Ulama Dan Ormas Islam


Dewan Pertimbangan MUI: Kapolri Mungkin Ingin Menyederhanakan Ormas Islam
Pak Kapolri, MUI Bawahi 71 Ormas Islam Yang Tidak Boleh Diabaikan
"Sebaliknya Kapolri Tito sangat menghargai dan menghormati pejuangan para ulama, pejuang dan ormas Islam yang telah mengorbankan segala kehidupannya, baik jiwa, darah dan harta benda untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, "ujar Direktur Eksekutif Institute for Strategic and Indonesian Studies (ISIS) Kisman Latumakulita kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/1).

Dijelaskan Kisman, ada kekeliruan dalam memahami konteks pernyataan yang ingin disampaikan Kapolri di Nahdatul Ulama (NU) pada forum kerjasama menjaga kamtibmas antara Polri dan PBNU. Pernyataan Tito itu sama sekali bukan ditujukan kepada para syuhada ulama, pejuang dan ormas Islam yang telah berjasa memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, tetapi dalam rangka mengantisipasi suasana, kondisi serta lingkungan strategis kamtibmas kekinian.

Kapolri pada sebuah rekaman video yang beredar di media sosial mengatakan bahwa seluruh jajaran polisi pada semua tingkatan harus menjalin silaturrahmi yang erat dengan keluarga besar NU dan Muhammadiyah, sedangkan yang lain nomor sekian, mereka bukan pendiri negara, malah mau merontohkan negara.

Yang dimaksud Kapolri pada rekaman tersebut kata Kisman, adalah kondisi, suasana dan lingkungan kamtibmas bangsa kekinian. Bukan kondisi sebelum kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pejuang dan ormas Islam beserta para ulama, pejuang dan ormas komponen bangsa lainya.

Menurut Kisman, bahwa di tengah-tengah kita masih ada kelompok orang atau oraganisasi yang ingin merontohkan bangsa Indonesia atau membubarkan NKRI adalah fakta dan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri atau dianggap sesuatu yang tidak ada. Bagaiman cara mereka mewujudkan keinginannya? Ya caranya dengan berjuang untuk mengganti ideologi atau dasar negara dan bangsa dari Pancasila dengan idelogi yang bukan Pancasila. Inilah fakta kenyataan yang ada, bukan khayalan di langit biru atau awan putih.

Ditambahkan Kisman, keiinginan untuk membubarkan NRKI dengan mennganti dasar dan idologi negara Pancasilan itu bukan saja datang dari kelompok orang dan ormas tertentu, tetapi juga keinginan itu ada dan terpendam pada partai politik tertentu. Namun keiinginan parpol tertentu itu untuk sementara masih dipendam dalam-dalam dulu, sambil menunggu kondisi, momentum yang pas serta memungkinan barulah disampaikan ke publik secara terbuka.

"Jadi yang disampaikan Kapolri itu sebagai antisipasi dalam mencarmati dan mengantisipasi kondisi bangsa dan negara kita kekinian. Bukan sebelum atau saat kemerdekaan. Bagaimana cara mencegah dan mengatasinya? Salah satunya dengan cara Kapolri memerintahkan seluruh jajaran kepolisian pada semua tingkatan harus rajin-rajin menjalin komunikasi dan silaturrahmi dengan NU dan Muhammadiyah," ujar Kisman yang juga kader Partai Nasdem itu.

Bahwa NU dan Muhammadiyah dengan seratus juataan lebih jamaah hari ini - NU 60 jutaan dan Muhammadiya 50 jutaan - adalah kenyataan dan kekuatan politik non struktural yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya sebagai salah satu komponen penyangga dan penjaga terdepan idelogi negara Pancasila dari setiap rongrongan.

"Kalau memang kenyataannya demikian, maka apa yang salah dari pernyataan Kapolri Tito tersebut? Toh tidak ada satu penggal kata atau kalimat dari pernyataan Tito itu yang mengecilkan peran para pejuang dan ormas Islam sebelum dan saat kemerdekaan," ungkap Kisman.

Untuk itu Kisman yang wartawan senior ini menghimbau tokoh-tokoh Islam, termasuk Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Tengku Zulkarnaen dan polisi PPP Lukman Hakim agar tidak bersikap berlebihan atau over dalam menggapi pernyataan Kapolri secara tersebut.

Sebaiknya sampaikan saja saran, koreksi atau teguran kepada Kapolri dalam bentuk nasehat, sebagai wujud tausiyah atau tawasaubil haq dan watawasaubis shobri. Apalagi KH. Tengku Zulkarnain adalah ulama yang harus saling menasehati. Bukan malah membuat pernyataan yang menghujat atau menghina dan intelektualitas Tito. 

Begitu juga dengan politisi PPP Lukman Hakim. Sebagai muridnya Muhammad Natsir dan mudanya dulu Lukman adalah aktivis Islam dan aktivis masjid di Kramat 45, maskas Dewan Da'wah Islamiah Indonedia (DDII) bagusnya tanayyun dululah. Sampaikan dan tanyakan dulu ke Kapolri apa maksud dan tujuan dari pernyataannya tersebut. Jangan sampai yang dimaksud Kapolri itu di barat, sedangkan yang ditanggapi oleh Lukman dan KH. Tengku Zulkarnain itu di Timur.

Sebagai manusia, Kapolri pasti saja punya salah dan khilaf. Namun menurut Kisman, dia tidak perlu disuruh-suruh minta maaf kepada umat Islam dan ormas Islam. Dan Tito juga tidak perlu membuat pernyataan atau menyatakan minta maaf karena tidak salah dari pernyataan tersebut. Dimana pernyataan Kapolri itu adalah antisipasi atas kondisi bangsa dan negara sekarang berdasarkan analisa, kajian dan evalusi (ANIV) intelijen kekinian.

Sebagai teman yang mengenal pribadi Kapolri sejak masih pangkat mayor polisi, kompol sekarang, ujar Kisman, Tito sangat menghargai dan menghormati para tokoh, pejuang dan pendahulu bangsa, termasuk ormas-ormas Islam yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Untuk itu tidak akan mungkin Kapolri mau membuat pernyataan yang mengecilkan arti dan peran para pejuang bangsa dulu.

Naman dalam rangka menjaga dan menangkal setiap potensi gangguan keamanan kepada negara dan masyarakat, Kapolri biasanya lebih mengedepankan dan mengutamakan upaya-upaya persuasif dan pencegahan dini sebelum gangguan keamanan itu benar-benar datang dan terjadi. Caranya, dengan merangkul dan menjalin komunikasi yang intensip atau terus-menerus dengan kelompok-kalompok masyarakat dan ormas, termasuk Muhammadiyah dan NU. Siapun Kapolri, insyaAllah akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Tito sekarang. 

"Untuk itu sebaiknya mari kita saling tabayyun saja dulu daripada saling menanggapi sana-sini di media. Tujuannya untuk saling memahami dan mengetahui apa makna dan makaud yang sebenarnya dari pernyataan Kapolri Tito. Toh kita sama-sama anak bangsa, sama-sama muslim, rajin salat, rajin bayar zakat, puasa, haji, dan masih punya tauhid dengan menggunakan lafal dan makna syahadat masih sama. Sebab saling tanggap menanggapi di media sosial sekarang ini lebih banyak mengarah ke saling fitnah dan menghujat yang hanya menghasilkan dan memproduksi dosa diantara kita," demikian Kisman. [rus]

Minggu, 21 Januari 2018

Kapolda Beri Reward Kepada Anggota Ditresnarkoba Polda Kepri


Tribratanews.kepri.polri.go.id –  21 personel Ditresnarkoba meraih apresiasi dan penghargaan atas pengungkapan kasus perjudian jenis gelanggang permainan “Three Kingdom”  pukul 07.00 WIB di lapangan Upacara Polda Kepri (22/01/2018).
Raut wajah bangga terpancar dari Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi, SH pada saat memimpin upacara pemberian penghargaan kepada personel Polda Kepri yang berhasil mengungkap kasus
Penangkapan terhadap Gelanggang permainan tersebut dikarenakan penyalahgunaan izin dari Pemerintah Daerah yang diperuntukkan khusus gelanggang permainan namun dalam prakteknya dijadikan arena judi, 86 (delapan puluh enam) orang dan beberapa barang lainnya berhasil diamankan dalam penangkapan tersebut.
Adapun 21 (dua puluh satu) personel Ditresnarkoba yang mendapatkan penghargaan tersebut antara lain Kombes Pol K. Yani Sudarto, SIK, M.Si selaku Dirresnarkoba Polda Kepri, AKBP Achmad Suherlan, SIK jabatan Kasubdit 1 Dirresnarkoba, AKBP Arthur Sitindaon, SH, MH dengan jabatan Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Kepri beserta Panit dan Banit Ditresnarkoba yaitu Iptu Suko Wibowo, SH, Ipda Marum, SH, Ipda Sarianto, SH, Aiptu Davit, Aipda Yance, Bripka Surya, Bripka Andria, Bripka M. Ambran, Brigadir Andry Garcia, Brigadir Denny, Brigadir Alfaian, Briptu Novri, Briptu Rinaldi, Briptu Alamin, Bripda Mitun, Bripda Wendy, Bripda Rery, Bripda Gery.
Personel Ditresnarkoba Polda Kepri mendapatkan penghargaan Kapolda Kepri karena dinilai telah mampu melaksanakan tugas melebihi panggilan tugas. “Upacara yang digelar hari ini merupakan suatu wujud penghargaan dari pimpinan karena telah menunjukkan prestasi melebihi panggilan tugas” ucap Kapolda.
Pada upacara tersebut juga Kapolda berharap kegiatan ini menjadi motivasi kepada personel Polda Kepri untuk berlomba-lomba mengukir prestasi dan menghindari pelanggaran dalam rangka mengharumkan nama Polda Kepri “saya berharap kepada seluruh personel Polda Kepri untuk melaksanakan tugas yang luar biasa, karena akan diberikan reward yang sepatutnya sedangkan bagi personel yang tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik dan melakukan pelanggaran akan diberikan Punishment”.

Selasa, 09 Januari 2018

Curhatan Warganet Tentang Polisi di Medsos

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Salah satu warganet ini curhat di media sosial miliknya.
Isi didalam curhatan media sosial facebook bernama Indah Valentine itu menggambarkan sebuah kekecewaan untuk masyarakat yang sama sekali tidak membantu korban kecelakaan.
Berikut curahan hati warganet di facebook:
“Memang jaman sekarang, ada kecelakaan pun orang-orang hanya melihat saja. Untungnya saya pas datang ke lokasi, pak polisi yang pas lewat langsung berhenti dan memberikan pertolongan dengan langsung membawa ke klinik polres barelang. Ini terjadi tadi siang di simpang ramco, dan saya saudaranya salut dan terimakasih dengan pak polisi yang sudah dengan nalurinya langsung memberikan pertolongan.”
Warganet tersebut menulis setelah terjadinya kecelakaan di jalan raya baloi kolam traffic, Selasa (9/1/2018) sekitar pukul 12.00 Wib yang mengakibatkan seorang anak mengalami luka lecet dan memar jatuh terkena kena aspal.
Kecelakaan tersebut merupakan akibat anak-anak ngebut. Usai menabrak korban, anak-anak yang ugal-ugalan tidak menolong korbannya dan itu membuat pengguna facebook bernama Indah Valentine geram.
Kehadiran polisi yang membantu korban melarikan ke klinik terdekat membuat salah satu keluarga korban ini merasa lega.
Rombongan polisi yang menolong korban dari Binmas Polda Kepri tersebut diketahui baru selesai sosialisasi di jalan Batu Merah bersama lurah RT, RW, Toga dan Tomas terkait cyber pungli dan kamtibmas serta rencana akan dipertandingan kelurahan anti narkoba.
Kapolres-kapolres juga mencanangkan kelurahan yang anti narkoba dengan mengadakan pertemuan RT RW sekota Batam dengan Walikota dan Dirbinmas.
Saat melewati Baloi kolam menggunakan bus humas, ada keramaian akibat kecelakaan tersebut dan langsung di bawa ke klinik bersama keluargnya.
Polisi telah menghubungi Orang tua dari korban saat korban dalam penanganan dokter. Beruntung korban di obati tanpa biaya di klinik polres, karena orang tua tidak mampu.

Kapolda Beserta Pejabat Utama Menundukkan Kepala Pada Saat Apel Pagi ??



Tribratanews.kepri.polri.go.id – Kapolda Kepri Irjen Pol. Drs. Didid Widjanardi, SH beserta seluruh jajarannya sejenak menundukan kepala dan turut belasungkawa atas meninggalnya ibunda tercinta dari Danrem 033 Wira pratama. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Kepri pada apel pagi hari ini, Rabu (10/01/18).
Dalam arahannya pagi ini, Kapolda tidak bosan-bosannya mengingatkan jajarannya kembali untuk berubah menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugas pokok maupun diluar kedinasan. Hal tersebut disampaikan Kapolda Kepri dalam pelaksanaan apel pagi pimpinan hari ini.

Ada 2 hal yang menjadi penekanan yang disampaikan oleh Kapolda Kepri yang pertama terkait sikap respect terhadap pimpinan dan senior yang harus dijadikan sebuah prinsip dan kewajiban bagi setiap anggota Polri.
Kapolda Kepri juga mengingatkan kepada jajarannya agar dalam bentuk penghormatan harus disertati dengan upacan selamat sebagai bentuk sapaan.
Arahan kedua Kapolda Kepri berharap agar jajarannya selalu open terhadap apa yang sudah baik dan harus menjadi lebih baik untuk kedepannya. Terkhusus dalam pelaksanaan upacara harus dilaksanakan secara khimad.

Kemudian arahan dilanjutkan kembali oleh Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, MH yang kembali membahas dan mengingatkan kepada jajarannya terkait penyampaian Kapolda Kepri yang harus diindahkan dan dilaksakan oleh jajarannya.
“Seluruh anggota Polri harus menunjukan hirarki yang nyata terhadap pimpinan dan senior,”tegas Wakapolda.
Wakapolda Kepri juga menekankan terkait pengamanan mako agar lebih diperketat serta turut menjaga kebersihan mako. Kerapian personil juga menjadi salah satu penekanan Wakapolda Kepri baik anggota Polri yang berseragam maupun tidak berseragam.

Minggu, 07 Januari 2018

Wakapolri Ingatkan Pidato Presiden Soekarno di Asian Games



JAKARTA, kabarpolisi.com – Komandan Kontingen Indonesia (Chef de Mission) Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta – Palembang, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin mengingatkan atlet Indonesia akan pidato saat Indonesia menjadi Tuan rumah Asian Games 1962 di Jakarta.
Menurut jenderal bintang tiga itu, Asian Games masih muda di tahun 1962. Waktu itu, Asian Games akan menggelar pesta untuk kali keempatnya.
“Indonesia juga masih memasuki usia ABG, 17 tahun. Tapi, Presiden Soekarno tak ingin Indonesia dianggap sebagai negara remaja yang galau. Dia bertekad menunjukkan Indonesia sebagai negara besar dan berdaulat,” kata Wakapolri.
Dia mengatakan, pemilihan tuan rumah Asian Games sudah dilakukan empat tahun sebelumnya, 1958. Masih terbelit masalah ekononomi, kesejahteraan masyarakat, minim fasilitas olahraga muncul menjadi pro dan kontra.
Lantas apa motivasi Presiden Soekarno di tengah kondisi Indonesia masih carut marut pasca perang kemerdekaan? Situasi di mana kondisi ekonomi, sosial, dan politik Indonesia belum stabil.
“Amien Rahayu dalam tesisnya yang berjudul ‘Pesta Olahraga Asia (Asian Games IV) Tahun 1962 di Jakarta: Motivasi dan Capaiannya’ menyebutkan, Asian Games 1962 menjadi alat Presiden Soekarno untuk mengangkat nama, harkat dan martabat, serta prestasi olahraga Indonesia di level internasional,” ujar mantan Kalemdiklat Polri itu.
Mengutip Presiden pertama Indonesia itu, Syafruddin mengatakan, Asian Games, menurut Presiden Soekarno, bisa dijadikan alat sebagai pembangunan karakter dan bangsa (Nation and Character Building Indonesia).
“Asian Games 1962 dijadikan alat untuk menyatukan bangsa. Masyarakat dilibatkan untuk turut menyukseskannya,” ujar mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu.
Karena itu kata Syafruddin,Bung Karno pun menetapkan Keputusan Presiden No. 79 tahun 1961 yang isinya adalah semua kegiatan olahraga harus berada dalam satu pusat komando agar bisa dilakukan secara terpimpin, terkendali dan terencana. Oleh karena itu, seluruh rakyat diikutsertakan, seluruh dana dikerahkan sehingga menjadi satu gerakan massa olahraga.
Dia menuturkan, Asian Games juga digelar sebagai platform politik Bung Karno yang ingin menciptakan manusia Indonesia ang baru, yang artinya bisa punya posisi kuat dan tegak secara fisik dan mental.
“REVOLUSI keolahragaan kita adalah sebagian daripada nation building Indonesia, revolusi kita untuk membentuk MANUSIA BARU INDONESIA, antrapologis, rasial, adalah sebagian daripada nation building Indonesia. Pendek kata, Saudara, kita ini sekarang semuanja memikul tugas besar yang didalam satu perkataan dinamakan nation building,” Bung Karno menyerukan dalam suatu pidatonya.
Waktu itu, Indonesia memang belum mampu bersaing di kancah internasional pada bidang olahraga. Boleh dibilang hanya bulutangkis yang mampu menjadi cabang olahraga dengan prestasi menonjol di Tanah Air.
“Sebagai contoh, pada 1958 Indonesia menjadi juara Thomas Cup. Ketika itu timnas bulutangkis diperkuat Ferry Sonneville, Tan Joe Hoek, Eddy Yusuf, Tan King Gwan dan Nyoo Kim Bie. Kesuksesan itu berlanjut pada tahun 1961 dan 1964,” kata mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu.
Sementara di cabang sepakbola, kata dia, Indonesia tak mampu bicara banyak. Timnas memang mampu menembus semifinal di Asian Games 1954 dan 1958, tapi Bung Karno ingin Indonesia menembus target tiga besar yang ketika itu dicanangkan PSSI era kepimpinan Maladi.
Faktanya, di akhir Asian Games, Indonesia memiliki ibukota yang modern. Selain itu, prestasi olahraga Indonesia juga terangkat.
Mampukah Asian Games 2018 mengusung semangat yang sama?
Syafruddin menjawab : “Insha Allah. Kerja keras. Dan mari kita suppor altet-atlet Indonesia. Doa rakyat Indonesia juga tak tak kalah pentingnya,” ujar jenderal kelahiran Ujungpandang yang dikenal santun dan tegas ini (BIT)

Selasa, 02 Januari 2018

Ayah Perkosa Anak Sendiri Dan Telah Hamil 6 Bulan

Anambas - Entah apa yang ada dipikiran A (37), hingga tega mencabuli Ta yang tidak lain merupakan anaknya sendiri. Tidak tanggung-tanggung, Ta yang lahir tahun 2003 itu, diketahui telah mengandung enam bulan akibat hubungan terlarang itu.
Kepada penyidik, pria yang tidak lain merupakan ayah tiri korban tersebut mengaku perbuatan kejinya itu telah ia lakukan sejak korban masih berusia 13 tahun.
Untuk melancarkan nafsu setannya, pria ini mengaku kerap mencuri-curi waktu saat Sang istri sedang ke pasar pada subuh hari dan saat istri tengah tertidur lelap pada malam hari.

"Tersangka ini mengakui perbuatannya. Dalam satu bulan, pengakuannya tiga kali melakukan hubungan itu. Setelah mengetahui korban hamil, pengakuannya tidak melakukan lagi," ujar Kapolres Anambas AKBP Junoto saat ditemui di Mapolres Anambas Selasa (2/1/2018).
Ia menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari kecurigaan kakek korban yang akhirnya melaporkan dugaan pencabulan tersebut ke Polres Anambas Sabtu (30/12) kemarin.
Anggota Polres pun selanjutnya mendatangi rumah korban yang berlokasi di Tan‎jung Kecamatan Siantan untuk menindalanjuti laporan tersebut.
Korban yang saat ini sudah tidak lagi mengenyam bangku sekolah ini pun, akhirnya mengakui menjadi budak pemuas nafsu ayah tiri setelah dimintai keterangan oleh penyidik.
"Kakeknya ini sempat curiga dengan tingkah laku cucunya. Setelah ditanya, baru diketahui kalau cucunya telah mengandung enam bulan," ungkapnya.
‎Tersangka yang telah diamankan ini pun, terancam dijerat Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan kurungan penjara mencapai lima tahun.
"Tersangka saat ini sudah kami amankan. Saat ini terus dilakukan pengembangan," ujar Junoto.